Kata si pencaramah di atas , "sunah dari Allah, ya'ni hukum, perintah dan laranganya"
{33:38} مَا كَانَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ اللَّهُ لَهُ سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا |
33:38 Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya/Sunatullah pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,
|
Sunnah bahasa Arab , bahasa melayunya kadaan masa hidup , jalan , tabi'at , syariat lihat kamus marbawi muka 302 .
Bagi saya , setelah Nabi baca ayat 33:38 di atas itu , beliau tidak berani mengada-ngadakan sunnahnya sendiri/ , tetapi ulamak-ulamak berani mengada-ngadakan sunah mareka sendiri lalu mareka namakan "sunah nabi muhammad" seperti guting misai/kumis dan taruh janggot dll.
Kembali kehalaman Utama
Bagi saya , setelah Nabi baca ayat 33:38 di atas itu , beliau tidak berani mengada-ngadakan sunnahnya sendiri/ , tetapi ulamak-ulamak berani mengada-ngadakan sunah mareka sendiri lalu mareka namakan "sunah nabi muhammad" seperti guting misai/kumis dan taruh janggot dll.
Kembali kehalaman Utama
********
0 ulasan:
Posting Komentar