31 Okt 2011

Solat Nabi Shaib

Isa berkata :
Wajar kalau bingung, karena CARA BERISLAM muslimin berbeda-beda.

Bila menggunakan AL-Quran sebagai reference, Anda tidak akan menjumpai sebutan sholat 3 WAKTU, 5 WAKTU dan 6 WAKTU.

Kata sholat yang berasal dari SHO-LA-WA oleh Al-quran digunakan pada berbagai konteks yang intinya menuju kepada mempeljari dan meyebarkan pemahaman Al-Quran dan menerapkannya.

Contoh Solat Nabi Shuaib 1:
11:84 وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ وَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ
11:84, Dan kepada penduduk Madyan, (Kami mengirim) saudara mereka Shuaib, ia berkata: “Wahai umatku! layanilah Allah, kamu tidak punya Ilah selain Dia dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam kemakmuran tetapi aku kawatir terhadapmu akan hukuman pada suatu hari yang akan menjangkau semuanya.”

11:85 وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
11:85, Dan, Wahai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

1186 بَقِيَّةُ اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ
11:86, Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu.

Jadi sebagaimana yang kita baca pada ayat 11:84-86 bahwa Rasul menyampaikan pesan dari Allah yang memerintahkan kepada kaumnya agar melayani Allah saja dan tidak boleh mengurangi takaran dan timbangan, meskipun hal itu nampak akan menyebabkan kemakmuran. Hasil akhirnya buruk sekali, mereka menahan dari masyarakat terhadap berbagai hal yang menjadi hak mereka, dan mengerjakan kejahatan di daratan yang berakhir dengan malapetaka di atasnya. (lihat juga 7:85-93, 26:176-190, 29:36)

Anjuran-anjuran Syuaib pada ayat 11:84-86 ini, yang berupa arahan baru dinamai “sholat”, tepatnya “sholat”-mu pada ayat 11:87 berikut:

11:87 قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ إِنَّكَ لَأَنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ
11:87 Hai Shuaib, apakah “SHOLAT”-MU menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang bapak-bapak kami layani atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal.

Tolong perhatikan secara mendalam ayat ini. Sekarang, lihat secara hati-hati pada bagian ayat setelah “APAKAH SHOLAT-MUS” :
1.   menyuruh kamu agar kami berhenti terhadap apa yang bapak-bapak kami LAYANI!
2.   melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami.

Untuk mendapatkan suatu pandangan yang lebih baik mengenai hal ini marilah kita kemukakan dengan cara berikut ini:  
  • Anjuran Shuaib (MELAYANI Allah) = (yang dinamai) SHOLAT = (menggantikan) apa yang bapak-bapak mereka LAYANI.
  •  Anjuran Shuaib (tidak boleh mengurangi takaran dan timbangan dengan cara menucukupkan secara adil, larangan merugikan hak manusia, membuat kerusakan di muka bumi  Allah) = (yang dinamai) SHOLAT = (menggantikan berbuat seenaknya terhadap harta).
Tolong dingat bahwa yang mula-mula (sebelum menyampaikan yang lainnya) Shuaib minta kepada masyarakatnya adalah: “Wahai kaumku, LAYANILAH ALLAH” (11:84).

Saya berpendapat bahwa rangkaian ayat di atas (11:84-87) adalah sangat jelas dalam menjelaskan apa itu ?sholat?.

Hal menarik lainnya pada rangkaian ayat tersebut adalah bahwa?sholat? tidak hanya merupakan perintah ?melayani Allah? saja, tetapi juga berkaitan dengan larangan mengurangi hak orang lain dan membuat kerusakan di muka bumi.

Hal ini membimbing kita untuk melihat bahwa, pemahaman kata “sholat” pada ayat 11:87, sebagai “ritual sholat 5 waktu”, tanpa diragukan lagi, akan menjadi aneh dan tidak tepat yang antara lain dikarenakan:  
  • Sholat Nabi Syuaib adalah menyampaikan sesuatu (perintah dan laranagan) kepada kaumnya, termasuk kaumnya yang kafir. Bandingkan dengan sifat sholat 5 waktu yang umumnya dilakukan secara exclusif dilingkungan kaum muslimin.
  • Kaum Syuaib mendengar dan memahami perintah tersebut, sehingga mereka berreaksi dengan cara berkomentar menolaknya. Ini berarti ada interaksi antar manusia sesudah sholat. Bandingkan dengan sifat sholat 5 waktu yang bahkan ada yang tidak bisa didengar oleh orang lain.
  •  Secara tersurat maupun tersirat tidak menunjukkan adanya aktifitas gerakan anggota badan secara berulang-ulang sebagaimana pada ritual sholat 3, 5 atau 6 waktu saat ini.
Contoh 2:

Adalah menarik juga untuk melihat bahwa beberapa ayat mulai dari 70:17 memberikan penjelasan yang panjang perihal “almusaleen” sebagai lawan dari mereka yang dikemukakan pada ayat 70:17-21.

Pada ayat ini (70:22-34), Almusaleen diuraikan sebagai berikut:
70:23 الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
70:23, (yaitu) mereka itu (yang) atas sholat mereka selalu tetap.

70:24 وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ
70:24, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,

70:25 لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
70:25, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
70:26 وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
70:26, dan orang-orang yang membenarkan hari pembalasan,

70:27 وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ
70:27, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.

70:28 إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُونٍ
70:28, Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

70:29 وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
70:29, Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,

70:30 إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
70:30, Kecuali dengan isteri mereka atau mereka yang tangan kanan mereka menguasai, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak disalahkan.

70:31 فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
70:31, Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

70:32 وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
70:32, Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

70:33 وَالَّذِينَ هُمْ بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ
70:33, Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.

70:34 وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
70:34, Dan orang-orang yang terhadap sholat mereka selalu memelihara.

Ayat-ayat di atas adalah penjelasan secara langsung mengenai “almusaleen”. Adalah jelas dari uraian ayat-ayat tersebut bahwa sholat adalah konsep/ pengertian yang jauh lebih luas dibandingkan dengan apa yang dipahami secara tradisional, yaitu bahwa konsep/ pengertian sholat meliputi aspek keyakinan dan tindakan yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Allah dan sesama manusia, dan almusaleen adalah mereka yang taat mengikuti konsep ini.

Silahkan anda bandingkan definisi “almusaleen” yang lebih luas di atas dengan “almu minoon”, (yang pada umumnya diterjemahkan sebagai mereka yang percaya) pada ayat 23:1-9.
23:1  قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
23:1 Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

23:2 الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
23:2 (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,

23:3 وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
23:3 dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

23:4 وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ
23:4 dan orang-orang yang menunaikan zakat/bersih,

23:5 وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ
23:5 dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

23:6  إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
23:6 kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

23:7  فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
23:7 Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

23:8 وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
23:8 Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,

23:9 وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
23:9 dan orang-orang yang memelihara solatnya.

Ini menunjukkan bahwa kata “al musaleen” dan “al mu mineen” adalah padanan kata yang mencakup suatu konsep/ pengertian yang luas sebagaimana yang sudah disebutkan.

Hubungan antara Bacaan (Qur-an) dan “al-sholat”:

Kita mengetahui bahwa Bacaan tersebut (Al-Quran) adalah satu-satunya Buku (Al-Kitab) yang diwahyukan kepada Rasullullah dengan tugas untuk mengungkapkannya kepada manusia karena Kitab Wahyu tersebut bukan komunikasi pribadi (6:19).
6:19 قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لَا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
6:16 Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

Fakta bahwa “aspek bacaan” Al-Qur-an yang lebih ditekankan dibandingkan dengan buku apapun di dunia ini dan merupakan satu-satunya aspek yang paling populer yang menjadikan kita berfikir secara mendalam tentang pentingnya ?aspek bacaan? tersebut.

Maka, dengan penekanan pada “Membaca”, yang diulang-ulang berkali-kali sepanjang hayat kita, maka kita dapat menetapkan identitas Al-Qur-an sebagai sebuah buku yang harus “dibaca secara teratur” dan merupakan ?kewajiban yang mengikat?.

Pada ayat berikut kita akan melihat secara lebih jelas adanya hubungan antara “al-sholat” dan “Bacaan” tersebut.
17:106 وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
17:106, Dan sebuah bacaan yang telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian."

28:85 إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَى وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
28:85, Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu Bacaan tersebut (Al Quran), benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata"

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ

46:29. Dan apabila Kami memalingkan kepada kamu sekumpulan jin untuk mendengarkan al-Qur'an; dan apabila mereka menghadirinya, mereka berkata, "Diamlah!" Kemudian, apabila ia telah selesai, mereka berpaling kepada kaum mereka, memberi amaran.
27:92 وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ
27:92 Dan untuk membaca al-Qur'an. Maka sesiapa mendapat petunjuk, hanya mendapat petunjuk bagi dirinya sendiri; dan sesiapa sesat, katakanlah, "Aku hanya seorang pemberi amaran."

7:204 وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
7:204. Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

84:21 وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ
84:21. dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,

6:19. ... Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya)...

41:26  وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ
41:26. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka."

46:29 وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
46:29. Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri (pembacaan)nya lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Maka setelah selesai (fa lama qudiya) mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.

73:1-4. Wahai AL-MUZZAMMIL (yang diikuti oleh yang lain), Berjaga-jagalah pada waktu malam, kecuali sedikit, Separuh daripadanya, atau mengurangkan sedikit, Atau menambahkan sedikit, dan bacalah al-Qur?an dengan bacaan sebenar.

73:20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu bangun kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.

Dari semua ayat di atas (dan banyak ayat-ayat yang serupa) dapat kita lihat bahwa aspek/ pengarahan pada membaca telah ditekankan. Ini ada kaitannya dengan fakta bahwa memperingatkan itu dilakukan dengan cara membacakan. Membaca adalah metoda yang paling utama untuk menyampaikan pesan Al-Qur-an kepada manusia. Perhatikan pada fakta bahwa membaca tidak semata-mata berarti membaca suatu teks tertulis, tetapi lebih dari itu juga menghargai pelajarannya dan menyerap ajaran akhlaknya (dan sesudah itu bekerja atas dasar keduanya). Ini menjelaskan pernyataan pada ayat 84:21 (tidak menanggapi dan bereaksi terhadap membaca seolah-olah tuli dan buta 25:73).

*******


0 ulasan: