13 Des 2012

Ulama pewaris Nabi

Ulama pewaris Nabi
Kalau ginilah kepercayaan kaum Islam Sunni, lebih baik kepercayaan kaum Syiah, karena Imam-imam dalam kaum Syiah termasuk golongan keluarga Nabi seperti :
  1. saidina Ali bin Abi Thalib (wafat 40 H.) sepupu Nabi, lagi menantu Nabi .
  2. saidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib (wafat 50 H.) cucu Nabi .
  3. saidiana Husin bin Ali bin Abi Thalib (wafat 61 H.) cucu Nabi
  4. Ali Zainul Abidin bin Husin bin Ali bin Abi Thalib ( wafat 94 H.) cucik Nabi .
  5. dan lain-lain lagi . (lihat i'tiqad ahlussunnah waljamaah , oleh k.h Sira judin abas muka 152 ).
Sedang Imam-imam dalam kaum Sunni, tidak ada saorang pun yang termasuk dalam golongan kelluarga Nabi , seperti :
  1. Hanafi , (karena beliau bukan sahabat Nabi dan lebih-lebih lagi bukan keluarga Nabi.)
  2. Maliki .(karena beliau  bukan sahabat Nabi dan lebih-lebih lagi bukan keluarga Nabi.)
  3. Syafei (.karena beliau  bukan sahabat Nabi dan lebih-lebih lagi bukan keluarga Nabi.)
  4. Hambali , (karena beliau  bukan sahabat Nabi dan lebih-lebih lagi bukan keluarga Nabi).- (lihat i'tiqad ahlussunnah waljamaah , oleh k.h Sira judin abas muka 26 ).
Dan lebih-lebih lagi Ulama-ulama di vdo di atas itu, tidak termasuk dalam golongan keluarga Nabi , bagimana kita handak katakan, bahwa mareka adalah pewaris Nabi?. 
Dan lebih-lebih lagi dalam Quran tidak ada perkataan "Ulama pewaris Nabi", hanya ada dalam kitab-kitab Ulama Islam saja yang mengatakan bahwa "Ulama-ulama itu adalah pewaris Nabi" 
Tetapi dalam Quran ada mengatakan sebaliknya, yaitu celaka 3 kali dalam satu ayat, kepada Ulama yang menusis kitab dengan tangan mareka sendiri kamadian mareka berkata : "Ini dari Allah"
{2:79} فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
2:79 Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.
Dalam ayat di atas, tidak di kecewalikan Ulama-ulama Islam, di katakan tidak celaka .

Dan Ulama-ulama islam juga berkata : "orang-orang Islam tidak kekal dalam neraka , hanya sekejab saja kamadian keluar dari neraka , lalu di masukan kesyurga akhirnya" itu tidak benar kata Tuhan sebagaimana firmanya :
{2:80} وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
2:80 Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?".
{2:81} بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:81 (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat jahat dan ia telah diliputi oleh kejahatannya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
{2:82} وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:82 Dan orang-orang yang beriman serta berbuat baik, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

{2:62} إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan berbuat baik, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Kembali kehalaman Utama
******

0 ulasan: