{10:100} وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ |
10:100 Dan tidak ada seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah adakan seksa atas mareka yang tidak mau berpikir .
|
{7:179} وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ |
7:179 Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
|
Kalau dalam urusan keduniaan semua bijak berpikir, Tetapi kalau dalam urusan keagamaan semua orang matikan pikiran sendiri, hanya semata-mata mengikut akan apa yang Ulama-ulama sudah pikirkan, padahal Quran mengatakan celaka tiga kali dalam satu ayat untuk Ulama-ulama yang menulis kitab dengan tangan mareka sendiri lalu mareka katakan "Ini dari Allah atau Ini dari Nabi" untuk cari makan dengan cara penimpuan seperti itu :
{2:79} فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ |
2:79 Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.
|
Dan Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad itu bukan beragama Islam ?
Kalau di katakan beragama Islam, mareka beragama apa ?
Kalau di katakan beragama Islam sebagaimana agama Islam hari ini, timbul persoalan pula, apakah mareka sembahyang sebagaimana umat Islam kerjakan sembahyang sekarang ?
Krena perintah Solat yang di artikan sembahyang oleh Ulama-ulama itu, sudah di perintah oleh Tuhan kepada Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad ?
Pikir-pikirkan ....
Kembali kehalaman Utama
0 ulasan:
Posting Komentar