11 Nov 2012

Ulama

A028
35:28 Dan demikian pula di antara manusia dan binatang-binatang yang melata serta binatang-binatang ternak, ada yang berlainan jenis dan warnanya? Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut (melanggar perintah) Allah dari kalangan hamba-hambaNya hanyalah orang-orang yang Ulama berilmu . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun.

Perkataan Ulama ini adalah orang-orang yang berilmu .dan orang-orang yang berilmu itu adalah orang-orang yang tahu. dan orang-orang yang tahu ini pula ada dua golongan .
  1. orang-orang yang tahu hukum-hukum dalam kitab-kitab Tuhan Quran , Injil, Zabur dan Taurat.
  2. orang-orang yang tahu hukum-hukum dalam kitab-kitab Ulama.
Kalau bagi saya , saya pilih Ulama dari golongan yang pertama ...


Ada orang berkata : " orang-orang mengikut Quran semata-mata, mareka tidak turut Ulama, padahal mareka membaca terjemahan Quran dari Ulama-ulama juga, mengapa nih?
Saya jawab : orang-orang terjemah Quran itu bukanlah Ulama, karena mareka hanya tahu bahasa Quran kebahasa lain .
Yang di katakan Ulama itu, adalah orang-orang menulis kitab agama dengan tangan mareka sendiri, lalu mareka kata: "Ini dari Allah atau dari Nabi atau dari Rasul" dengan tidak beralasan dengan Quran, cuntuhnya :
Ulama berkata : "Memadang wajah orang alim itu ibadat"
Ini jelas perkataan seperti itu tidak ada dalam Quran hanya kata-kata dari Ulama itu sendiri .

Dan tersebut dalam kitab matalainl badrain , oleh Syeh Daud Patani , muka surat 4 baris yang ke 30 bunyinya bagini :
Dan tersebut dalam kitab Al barakah bahwasanya  Allah taala menghisabkan pada hari kiamat akan sesaorang hambanya, maka berat kejahatannya daripada kebajikanya, maka di suruh dengan dia kepada neraka, maka apabila di bawanya dengan dia, maka firan Allah taala bagi jibril dapatkan hambaku dan di tanyakan akan dia "adakah ia duduk pada tempat orang Alim di dunia?, maka aku ampun akan dia dengan syafaatnya" . maka bertanya jibril , maka berkata ia tiada, dan berkata jibril hai Tuhanku angkau yang terlebih mengtahui dengan hal hambamu, maka firmannya , tanya akan dia adakah ia kasih akan orang yang Alim ? , maka di tanya, maka berkata ia tiada, maka firmannya , tanya olehmu hai Jibril , adakah ia duduk bersama-sama di dalam hidangan serta orang Alim sekali ? , maka di tanya , maka katanya tiada , maka firmannya , tanya olehmu adakah namanya dan bangsanya, maka jika muwafaqah namanya dengan orang Alim aku ampunkan dia , maka di tanya , maka tiada muwafaqah dengan dia , maka firmannya , "hai Jibril ! ambil akan dia dengan tanganya dan masukan kesyurga , maka bahwasanya adalah ia kasih akan sesaorang lelaki dan lelaki itu kasih ia akan orang Alim , maka di ampun akan dia dengan berkatnya"
.
Dimakianlah, kalau menurut kitab-kitab Ulama-ulama Islam .
Kalau kita percaya kepada kitab tersebut di atas , berarti, kita percaya bahwa, orang-orang Alim itu lebih tinggi darjatnya dengan Nabi Muhammad, karena tidak ada saorang pun Ulama-ulama Islam berkata : "bahwa orang-orang kafir di dalam neraka , akan keluar dalam neraka dan masuk kesyurga , karena dia kasih sesaorang yang kasih kepada Nabi Muhammad"

Tetapi Ulama yang seperti ini , kalau menurut Quran kitab Nabi Muhammad , Tuhan kata celaka tiga kali dalam satu ayat kepada Ulama-ulama yang menulis kitab dengan tangan mareka , kamadian mareka berkata : "Ini dari Allah atau Ini dari Nabi"
{2:79} فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
2:79 Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.
Dalam ayat di atas, tidak di kecewalikan Ulama-ulama Islam, di katakan tidak celaka .

Dan Ulama-ulama juga berkata : "orang-orang Islam tidak kekal dalam neraka , hanya sekejab saja kamadian keluar dari neraka , lalu di masukan kesyurga akhirnya" itu tidak benar kata Tuhan sebagaimana firmanya :
{2:80} وَقَالُوا لَنْ تَمَسَّنَا النَّارُ إِلَّا أَيَّامًا مَعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
2:80 Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?".
{2:81} بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:81 (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat jahat dan ia telah diliputi oleh kejahatannya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
{2:82} وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:82 Dan orang-orang yang beriman serta berbuat baik, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

{2:62} إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan berbuat baik, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

*******
Kembali kehalaman Utama

0 ulasan: