15 Nov 2012

Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasul

{47:33} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
47:33 Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.

{4:59} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
4:59 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan orang-orang yang berkuasa di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Hadis :
Daripada miqdam bin ma'dikarib , berkata : " bahwasanya Rasulullah aws bersabda : "hampi tiba suatu masa di mana sesaorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas katilnya, lalu di sampaikan orang kepadanya sebuah Hadis daripada Hadisku, ia berkata : "peganan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Quran) sahaja. apa yang di halalkan oleh Quran dan apa yang ia haramkan kami haramkan" kamadian Rasulullah bersabda :"padahal apa yang di haramkan oleh Rasulullah samalah hukumnya dengan apa yang di haramkan oleh Allah
Hadis riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah - lihat Hadis ampat puloh Hadis tentang peristiwa akhir zaman , susunan Abu Ali Al banjiri muka 24 .

Kalau menurut Quran dan Hadis di atas itu menujukan bahwa Allah bersekutu dengan Rasul, karena apa-apa yang di haram oleh Allah memang tetap haram, tetapi apa-apa yang di haram oleh Rasul yang tidak di haram oleh Allah, maka haram juga  .
{4:136} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
4:136 Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir 
(1) kepada Allah, 
(2) malaikat-malaikat-Nya, 
(3) kitab-kitab-Nya, 
(4) rasul-rasul-Nya dan 
(5) hari kemudian, 
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
{2:177} لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ 
2:177 Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman 
(1) kepada Allah, 
(2) hari kemudian, 
(3) malaikat-malaikat, 
(4) kitab-kitab, 
(5) nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Dan di dua ayat di atas 4:136 - 2:177 itu mewajibkan kita percaya kepada para rasul dan para nabi .apakah ada beza Nabi dengan rasul?
Yang menjdi masaalahnya tidak ada perintah untuk taat kepada Nabi , tetapi ada perintah untuk taat kepada rasul ?

 cruiser mejawab :
ini logis karena Rasul tidak lebih adalah "penyambung lidah Allah" menyampaikan ayat2nya, itu sebabnya dikatakan :
{53:4} إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
53:4 Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
{5:67} يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
5:67 Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Makanya logis2 saja hamba2Nya diperintahkan untuk taat kepada Rasul,
  • Taat kepada rasul berarti taat kepada Allah, karena Rasul Taat kepada Allah dan 
  • Taat kepada Allah berarti pula taat kepada ayat2Nya (Quran), karena Quran di turunkan kepada RasulNya .
Sementara Nabi tidak berposisi sebagai "penyambung Lidah Allah" untuk menyampaikan risalahNya, posisinya tidak lebih hanya sebagai orang yang patuh kepada Allah, dan kepatuhannya kepada Allah inilah kemudian yang diperintahkan Allah untuk diikuti.

Salah satu sebab kepada Nabi tidak diperintahkan untuk ditaati karena masih mungkin nabi berbuat kesalahan dalam ucapan (bukan dalam perbuatan), ini buktinya :
{66:1} يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاةَ أَزْوَاجِكَ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
66:1 Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
 perlu diingat Nabi tidak mempunyai tugas khusus dari Allah, dia hanya orang yang derajatnya tinggi.

Maka dengan sebab itulah dalam dua ayat 4:136-2:177 di atas itu juga , tidak ada yang mewajibkan percaya kepada Ulama-ulama Hadis Nabi umpamanya , walau pun Ulama-ulama Hadis itu mengaku bahwa mareka menulis Hadis-hadis Nabi yaitu perkataan Nabi , perbuatan Nabi dan diam Nabi atas perbuatan para sahabatnya ,
Oleh karena itu sebelum kita handak percaya Hadis-hadis Nabi yang di ceritakan oleh Bukhari itu kita masti selidiki lebih dahulu apakah periwayat-periwayat Hadis itu seperti Bukhari , Muslim dllnya , apakah nama-nama mareka itu termasuk dalam rukun Iman yang tersebut di dua ayat di atas tadi ? ,
Jadi kalau tidak ada , maka tidaklah wajib kita percaya kepada kitab-kitab yang di tulis oleh mareka-mareka itu ..
Ada pun Quran adalah perkataan Tuhan yang di sampaikan oleh rasul atau di katakan Nabi Muhammad yang wajib kita percaya kepadanya, karena nama Muhammad itu adalah rasulullah yang menyempaikan firman Tuhan ada tersebut dalam Quran bahkan namanya di jadikan salah satu nama surah Muhammad .
Jadi beliau termasuk dalam golongan para Nabi yang patuh kepada allah dan termasuk juga dalam golongan para rasul yang menyempaikan firman-firman allah yang wajib kita percayai sebagaimana tersebut di dua ayat 4:136 dan 2:177 di atas tadi ...

Memang ada Ulama-ulama mewajibkan ikut Sunnah Rasulullah atau Sunnah Nabi ataau Hadis , berdasarkan ayat 2:129 di ayat tersebut ada perkataan وَالْحِكْمَةَ   padahal bukan Hadis tapi al-Quran sebagaimana tersebut dalam surah 36:2 berbunyi :
{36:2} وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ
36:2 Demi Al Qur'an yang penuh hikmah,
Jadi hikmah itu maksudnya al-Quran bukan Hadis Bukhari 
Taat kepada Allah dan Rasul satu peninlaian 

Kembali kehalaman TOPIC 

0 ulasan: