Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi" [1]), dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.[2][3] Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.[4]
Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
Dewa dan Dewi dalam agama Hindu bukanlah Tuhan tersendiri yang menyaingi Brahman. Dalam agama Hindu ada banyak kepribadian, atau perwujudan, yang dipuja sebagai Dewa atau Murti. Kepercayaan Hindu menyatakan bahwa mereka adalah aspek dari Brahman yang mulia; Awatara dari makhluk tertinggi (Bhagawan); atau dianggap makhluk yang berkuasa yang dikenal sebagai dewa. Pemujaan terhadap setiap Dewa bervariasi di antara tradisi dan filsafat Hindu yang berbeda. Seringkali makhluk tersebut digambarkan berwujud manusia, atau setengah manusia, dengan ikonografi yang unik dan lengkap dalam setiap kasus.
Bhagawan adalah istilah yang dipakai untuk merujuk kepada aspek dari kepribadian Tuhan, bukan untuk dewa-dewi tertentu. Bhagawan tak memiliki jenis kelamin tertentu, bisa dipandang sebagai ayah atau ibu. Kebanyakan umat Hindu, dalam praktik pemujaan sehari-hari, memuja beberapa wujud dari aspek Tuhan tersebut, meskipun mereka percaya terhadap banyak konsep Brahman yang abstrak. Hal ini memungkinkan memuja Tuhan dengan perantara simbol atau gambar, atau membayangkan Tuhan sebagai wujud tertentu.
Terdapat berbagai nama serta gambar dan simbol-simbol yang berbeda, tergantung aspek yang mana yang dipuja. Sebagai contoh,
ketika Tuhan bergelar sebagai pencipta, ia disebut Brahma oleh umat Hindu.
Ketika Tuhan bergelar sebagai pemelihara, umat Hindu menyebutnya Wisnu.
Ketika Tuhan bergelar sebagai pemusnah dunia, ia disebut Siwa.
ketika Tuhan bergelar sebagai pencipta, ia disebut Brahma oleh umat Hindu.
Ketika Tuhan bergelar sebagai pemelihara, umat Hindu menyebutnya Wisnu.
Ketika Tuhan bergelar sebagai pemusnah dunia, ia disebut Siwa.
Beberapa aspek individual dari Tuhan tersebut juga memiliki nama dan gambaran yang berbeda. Sebagai contoh, Kresna dan Rama dianggap sebagai penjelmaan Wisnu. Berbagai Dewa dan gambarannya yang ditemukan dalam agama Hindu dianggap merupakan manifestasi dari satu Tuhan, yang disebut Bhagawan dalam aspek kepribadian dan disebut Brahman ketika dianggap sebagai konsep abstrak.
Kawan saya beragama Hindu berkata :
dalam Hindu Tuhan dikenal dengan nama Brahman
Brahman bersifat acintya (tak terpikirkan) bukan laki bukan perempuan bukan pula banci, demikian yang dijelaskan Shri Krishna dalam Bhagavad Gita
dalam Hindu dikenal pula "Trinitas" yaitu Brahman (TUHAN) Antaratman (Roh/Tuhan) dan Atman (Diri/Jiwa Pribadi) yg jika dicari hakekatnya adalah satu kesatuan
untuk para dewa, merupakan manifestasi kekuatan Brahman,
kekuatan penciptaan disimbolkan dengan Dewa Brahma,
kekuatan pemeliharaan/keberlangsungan disimbolkan dengan Dewa Wisnu,
kekuatan pelebur/pemusnah disimbolkan dengan Dewa Siwa***
dalam Hindu dikenal pula "Trinitas" yaitu Brahman (TUHAN) Antaratman (Roh/Tuhan) dan Atman (Diri/Jiwa Pribadi) yg jika dicari hakekatnya adalah satu kesatuan
untuk para dewa, merupakan manifestasi kekuatan Brahman,
kekuatan penciptaan disimbolkan dengan Dewa Brahma,
kekuatan pemeliharaan/keberlangsungan disimbolkan dengan Dewa Wisnu,
kekuatan pelebur/pemusnah disimbolkan dengan Dewa Siwa***
1.Brahma
Menurut ajaran agama Hindu, Brahma (Dewanagari: ब्रह्मा; IAST: Brahmā) adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dariBrahman (sebutan Tuhan dalam konsep Hinduisme) yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita.
Brahman (Dewanagari: ब्रह्म) adalah penguasa tertinggi dalam konsep ketuhanan Hindu. Brahman bersifat kekal, imanen, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga menguasai segala bentuk,ruang, waktu, energi serta jagat raya dan segala isi yang ada didalamnya.
2.Wisnu
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (Dewanagari: विष्णु ; Viṣṇu) (disebut juga Sri Wisnu atau Nārāyana) adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalamfilsafat Hindu Waisnawa, Ia dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan tradisi Hindu umumnya, Dewa Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasi Brahman dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri yang menyaingi atau sederajat dengan Brahman.
3.Siwa
Siwa (Dewanagari: शिव; IAST: Śiva) adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya.
Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari: देव) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam agama Hindu, musuh para Dewa adalah Asura.
Kawan saya beragama Hindu berkata :
dalam Hindu Tuhan dikenal dengan nama Brahman
Brahman bersifat acintya (tak terpikirkan) bukan laki bukan perempuan bukan pula banci, demikian yang dijelaskan Shri Krishna dalam Bhagavad Gita
dalam Hindu dikenal pula "Trinitas" yaitu Brahman (TUHAN) Antaratman (Roh/Tuhan) dan Atman (Diri/Jiwa Pribadi) yg jika dicari hakekatnya adalah satu kesatuan
untuk para dewa, merupakan manifestasi kekuatan Brahman,
kekuatan penciptaan disimbolkan dengan Dewa Brahma,
kekuatan pemeliharaan/keberlangsungan disimbolkan dengan Dewa Wisnu,
kekuatan pelebur/pemusnah disimbolkan dengan Dewa Siwa***
*******
Kembali kehalaman Utama
0 ulasan:
Posting Komentar