Apakah Solat arti Sembahyang ?
Sebelumnya cuba memahami makna solat
Sebelumnya cuba memahami makna solat
1.Gulongan yang percaya hanya Quran, Solat , tidak di lakukan dengan gerakan anggota beralasan 29 ayat
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
2.Gulongan yang percaya Hadist , solat itu wajib di lakukan dengan anggota beralasan dengan kitab-kitab Hadis Bukhari , Muslim dllnya :اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
29:45. Bacalah apa yang diwahyukan kepada kamu dari al-Kitab, dan dirikanlah shalat; shalat melarang kesumbangan dan mungkar. Peringatan (zikr) Allah adalah lebih besar; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
20:14. Sesungguhnya Akulah Allah; tidak ada Tuhan selain Aku; maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat untuk mengingat (zikr) Aku.
Dalam 29:45 disebutkan bahwa membaca al-Kitab adalah shalat, dan setelah shalat maka petunjuk yang diperoleh dari membaca al-Kitab diperintahkan agar didirikan atau dilaksanakan. Petunjuk dalam Peringatan (zikr) Allah adalah lebih besar daripada peringatan/petunjuk lainnya.
Dalam 20.14 kembali ditegaskan agar kita mengabdi (bukan menyembah dengan melaksanakan ritual) kepada Allah dengan malaksanakan petunjuk dalam al-Kitab atau mendirikan shalat yang tidak lain adalah melaksanakan peringatan (bukan mengingat - zikr adalah kata benda, bukan kata kerja) Allah.
Melarang berbuat kejahatan dan kemungkaran itu , Tidak masti di lakukan gerakan anggota seperti berdiri , ruku' dan berdiri lagi , kamadian sujud kamadian duduk dan berpaling kekanan dan kekiri ...sebagaimana umat islam di lakukan sekarang .
Solat = al-Kitab di sini berarti mencegah perbuatan kejahatan dan kemungkaran , karena orang-orang yang melakukan kejahatan dan kemungkaran itu akan kekal dalam neraka :
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:81. Ia, sesiapa yang mengusahakan kejahatan, dan diliputi pelanggarannya, mereka itulah orang-orang Api; di dalamnya mereka tinggal selama-lamanya.
Ada pun orang-orang berbuat baik , akan kekal dalam Syurga :
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
20:14. Sesungguhnya Akulah Allah; tidak ada Tuhan selain Aku; maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat untuk mengingat (zikr) Aku.
Dalam 29:45 disebutkan bahwa membaca al-Kitab adalah shalat, dan setelah shalat maka petunjuk yang diperoleh dari membaca al-Kitab diperintahkan agar didirikan atau dilaksanakan. Petunjuk dalam Peringatan (zikr) Allah adalah lebih besar daripada peringatan/petunjuk lainnya.
Dalam 20.14 kembali ditegaskan agar kita mengabdi (bukan menyembah dengan melaksanakan ritual) kepada Allah dengan malaksanakan petunjuk dalam al-Kitab atau mendirikan shalat yang tidak lain adalah melaksanakan peringatan (bukan mengingat - zikr adalah kata benda, bukan kata kerja) Allah.
Melarang berbuat kejahatan dan kemungkaran itu , Tidak masti di lakukan gerakan anggota seperti berdiri , ruku' dan berdiri lagi , kamadian sujud kamadian duduk dan berpaling kekanan dan kekiri ...sebagaimana umat islam di lakukan sekarang .
Solat = al-Kitab di sini berarti mencegah perbuatan kejahatan dan kemungkaran , karena orang-orang yang melakukan kejahatan dan kemungkaran itu akan kekal dalam neraka :
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
2:81. Ia, sesiapa yang mengusahakan kejahatan, dan diliputi pelanggarannya, mereka itulah orang-orang Api; di dalamnya mereka tinggal selama-lamanya.
Ada pun orang-orang berbuat baik , akan kekal dalam Syurga :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Lihat cuntuh Solat Nabi Syu'aib :
Mari kita tengok kisah Syu'aib untuk memahami shalat.
قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ إِنَّكَ لَأَنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ
2:82. Dan, orang-orang yang percaya dan membuat kerja-kerja kebaikan, mereka itulah orang-orang Taman; di dalamnya mereka tinggal selama-lamanya.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَى مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
5:69. Sesungguhnya orang-orang yang percaya, dan orang-orang Yahudi, dan Sabiin, dan orang-orang Kristian, sesiapa yang percaya kepada Allah, dan Hari Akhir, dan membuat kerja-kerja kebaikan, maka tiadalah ketakutan pada mereka, dan tidaklah mereka bersedih.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
2:62. Sesungguhnya orang-orang yang percaya, dan orang-orang Yahudi, dan Kristian, dan Sabiin, sesiapa percaya kepada Allah dan Hari Akhir, dan membuat kerja-kerja kebaikan, maka upah mereka adalah di sisi Pemelihara mereka, dan tiadalah ketakutan pada mereka, dan tidaklah mereka bersedih.
رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا
رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللَّهُ لَهُ رِزْقًا
65:11. Seorang rasul dengan membacakan kamu ayat-ayat Allah yang menjelaskan, supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang percaya dan membuat kerja-kerja kebaikan dari kegelapan kepada cahaya. Sesiapa mempercayai Allah, dan membuat kerja-kerja kebaikan, Dia akan memasukkannya ke taman-taman Syurga , di bawahnya mengalir sungai-sungai; di dalamnya mereka tinggal selama-lamanya, dan selamanya. Sesungguhnya Allah menyediakan baginya rezeki yang baik.
Mari kita tengok kisah Syu'aib untuk memahami shalat.
قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ إِنَّكَ لَأَنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ
11:87 Mereka berkata: "Hai Syuaib, apakah shalatmu (shalaatuka) yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami? Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal."Jika shalat adalah ritual/gerakan anggota, bernama "sembahyang" lalu bagaimana caranya rasulullah Syu'aib melaksanakan hal di atas, yaitu menyuruh kaum beliau membelanjakan harta secara benar? Bagaimana mungkin sebuah ritual/sembahyang berdiri , ruku' , sujud dan seterusnya bisa mencapai hal demikian?Lihat Solat Nabi Syoib seterusnya
*******
Gulongan yang percaya Hadist ini
Mewajibkan Solat Lima waktu dengan gerakan itu beralasannya dengan Hadist Buhkari , Muslim dll tentang Nabi Muhammad naik kelangit bertemu dengan Tuhannya untuk menerima semabahyang Lima waktu itu ..
جَاءَ أَعْرَابِيُّ فَقَالَ : يَا رَسُولُ اللهِ مَافَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ ؟ فَقَالَ : اَلصَّلَوَاتُ الخَمْسُ إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا - البخارى
Telah datang saorang Arab gunung , lalu bertanya : ya..rasulullah ! sembahyang mana yang allah wajibkan atasku ? " maka Nabi menjawab : sembahyang yang lima , kecuwali kalau angkau handak mengerjakan yang sunat" - (Bukhari)
Memang susah sekali hamba-hamba Tuhan handak masuk Syurga Tuhan , kalau kita ikut ajaran Gulongan yang berpegang dengan Hadist atau di katakan Gulongan kaum Wahabi , karena :
1.kalau kita beritqad Tuhan ada , tapi adanya tidak bertempat , di hukum Kafir , karena sebenarnya Tuhan duduk di atas Arasy .
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ
Artinya : "Tiap-tiap bid'ah itu sesat , dan tiap-tiap kesesatan itu di Neraka" - Hadist Muslim dan Nasie
3.kalau kita sembahyang sudah betul dengan sunnah Rasulullah , tapi ada tinggal sembahyang dengan sengaja , di hukum Kafir masuk Neraka juga :
قَالَ رَسُولُ اللهِ : بَيْنَ الرَّجُلِ الكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِTelah bersabda rasulullah : " batas di antara sesaorang dengan kafir itu ialah meninggalkan sembahyang - Hadis di riwatkan oleh Ahmad , Muslim , abu Daud , Turmizi dan Ibnu Majah .
4.kalau kita sembahyang , dan kita tidak pernah tinggal seumur hidupnya , tapi tinggal sembahyang berjamaah di masjid hanya sembahyang sendirian di rumah , di hukum sembahyang Orang munafiq , orang munafiq bukan ahli Syurga , tapi ahli Neraka , jadi masuk Neraka juga ,
Jadi kta sebagai hamba Tunan ini , tidak ada harapan masuk Syurga , kalau kita ikut ajaran dari golongan Ahli Hadist atau Wahbi .
Ada pun Gulongan yang percaya kitab-kitab Ulama Fiqih atau di katakan Gulongan kaum Tua , berbeza pula , karena kalu sesaorang itu meninggalkan sembahyang dengan sengaja , ia boleh Qadha semasa hidupnya , tapi kalau tidak sepat Qadha semasa hidupnya ia boleh bayar pidyah semahyang , pidyah puasa ramadhan dan boleh upah Haji , bila ia sudah mati . Jadi ada harapan masuk Syurga Tuhan di hari akhirat nanti .
Tersebut dalam kitab Mathlain Badrin karangan Syeh Daud Pathoni muka surat 4 baris 30 bunyinya bagini :
Dan tersebut dalam kitab Al barakah bahwasanya allah taala menghisabkan pada hari qiamat akan sesaorang hambanya , maka berat kejahatanya daripada kebajikannya maka di suruh dengan dia kepada Neraka , maka apabila di bawanya dengan dia , maka firman allah taala bagi jibril : dapatkan hambaku dan di tanya akan dia , adakah ia duduk di tempat orang alim di dalam dunia ? maka aku ampun aka dia dengan Syafaatnya , maka bertanya Jibril , maka berkata ia tiada , dan berkata Jibril : Hai Tuhan ku angkau yang terlebih mengtahui dengan hal hamba mu , maka firmannya , tanya akan dia adakah ia kasih akan orang alim ? maka berkata ia , tiada , maka firmannya , tanya oleh mu Jibril apakah ia duduk bersama-sama di dalam hidangan serta orang alim sekali ? maka di tanya , tiada , maka firmannya tanya oleh mu , adakah namanya dan bangsanya , maka jika muafakat namanya dengan orang alim , aku ampunkan dia , maka di tanya , maka tiada muapakat dengan dia , maka firmannya , hai Jibril , ambil akan dia dengan tangannya , dan masukan kesyurga , maka bahwasanya adalah ia kasih akan sesaorang lelaki dan adalah lelaki itu kasih ia akan orang alim , maka di ampun akan dia dengan berkatnya .
Dengan keterangan di atas itu memang jelas sekali bahwa golungan dari ajaran kaum Tua ada harapan kita akan dapat masuk Syurga , tapi dengan Syarat kalau kita beritiqad Tuhan duduk di atas Arasy seperti itiqad kaum wahabi itu di hukum Kafir masuk neraka juga , karena kaum Tua beri'tiqad Tuhan itu ada akan tetapi tidak tahu di mana adanya ....kalau kita beri'tiqad Tuhan itu berada duduk di atas Arasy berarti Tuhan itu kecil dan Arasy itu lebih besar daripada Tuhan ...
Ada pun Gulongan yang hanya Percaya kitab Quran , mareka hanya berbuat baik dan meninggal berbuat jahat , dengan alasannya sebagaimana di atas tadi ..
Apa pun Gulongan yang percaya kitab-kitab Hadist Bukhari , Muslim dllnya , tidak ada harapan langsung oleh pengikutnya akan masuk Syurga Tuhan di hari akhirat Nanti
Jadi kta sebagai hamba Tunan ini , tidak ada harapan masuk Syurga , kalau kita ikut ajaran dari golongan Ahli Hadist atau Wahbi .
Ada pun Gulongan yang percaya kitab-kitab Ulama Fiqih atau di katakan Gulongan kaum Tua , berbeza pula , karena kalu sesaorang itu meninggalkan sembahyang dengan sengaja , ia boleh Qadha semasa hidupnya , tapi kalau tidak sepat Qadha semasa hidupnya ia boleh bayar pidyah semahyang , pidyah puasa ramadhan dan boleh upah Haji , bila ia sudah mati . Jadi ada harapan masuk Syurga Tuhan di hari akhirat nanti .
Tersebut dalam kitab Mathlain Badrin karangan Syeh Daud Pathoni muka surat 4 baris 30 bunyinya bagini :
Dan tersebut dalam kitab Al barakah bahwasanya allah taala menghisabkan pada hari qiamat akan sesaorang hambanya , maka berat kejahatanya daripada kebajikannya maka di suruh dengan dia kepada Neraka , maka apabila di bawanya dengan dia , maka firman allah taala bagi jibril : dapatkan hambaku dan di tanya akan dia , adakah ia duduk di tempat orang alim di dalam dunia ? maka aku ampun aka dia dengan Syafaatnya , maka bertanya Jibril , maka berkata ia tiada , dan berkata Jibril : Hai Tuhan ku angkau yang terlebih mengtahui dengan hal hamba mu , maka firmannya , tanya akan dia adakah ia kasih akan orang alim ? maka berkata ia , tiada , maka firmannya , tanya oleh mu Jibril apakah ia duduk bersama-sama di dalam hidangan serta orang alim sekali ? maka di tanya , tiada , maka firmannya tanya oleh mu , adakah namanya dan bangsanya , maka jika muafakat namanya dengan orang alim , aku ampunkan dia , maka di tanya , maka tiada muapakat dengan dia , maka firmannya , hai Jibril , ambil akan dia dengan tangannya , dan masukan kesyurga , maka bahwasanya adalah ia kasih akan sesaorang lelaki dan adalah lelaki itu kasih ia akan orang alim , maka di ampun akan dia dengan berkatnya .
Dengan keterangan di atas itu memang jelas sekali bahwa golungan dari ajaran kaum Tua ada harapan kita akan dapat masuk Syurga , tapi dengan Syarat kalau kita beritiqad Tuhan duduk di atas Arasy seperti itiqad kaum wahabi itu di hukum Kafir masuk neraka juga , karena kaum Tua beri'tiqad Tuhan itu ada akan tetapi tidak tahu di mana adanya ....kalau kita beri'tiqad Tuhan itu berada duduk di atas Arasy berarti Tuhan itu kecil dan Arasy itu lebih besar daripada Tuhan ...
Ada pun Gulongan yang hanya Percaya kitab Quran , mareka hanya berbuat baik dan meninggal berbuat jahat , dengan alasannya sebagaimana di atas tadi ..
Apa pun Gulongan yang percaya kitab-kitab Hadist Bukhari , Muslim dllnya , tidak ada harapan langsung oleh pengikutnya akan masuk Syurga Tuhan di hari akhirat Nanti
Umat Islam yang percaya Hadist ini banyak perpecahan sesama mareka , seperti kaum sunni , syiah , kaum Tua , wahbi dll dan ulama-ulama itu pula masing-masing sesat menyesat satu sama lain
Pada hal mareka sama-sama sembhyang lima waktu dan sama-sama menghadap kepada kabah yang satu di mekah
Dan golong yang percayakan Hadist Bukhari dan Muslim ini , memang memaksa manusia sepaya solat lima waktu , kalau tidak, halal darahnya
Hadits Shahih Bukhari No:24 dan Shahih Muslim No:5, Nabi Muhammad s.a.w, bersabda :
Hadits Shahih Bukhari No:24 dan Shahih Muslim No:5, Nabi Muhammad s.a.w, bersabda :
أُمِرْتُ أَنْ أَقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَإِلَةَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُو الزَّكَاةَ ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَ هُمْ وَأَمْوَالُهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلاَمِ ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan itu, mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisabnya atas Allah.”
Hadist ini di kutib di SINI
عُرَى الْإِسْلَامِ وَقَوَاعِدُ الدِّينِ ثَلَاثَةٌ عَلَيْهِنَّ أُسِّسَ الْإِسْلَامُ ، مَنْ تَرَكَ وَاحِدَةً مِنْهُنَّ فَهُوَ بِهَا كَافِرٌ حَلَالُ الدَّمِ : شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، وَالصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ
Ikatan Islam itu dan sendi agama itu ada tiga , di atasnya di dirikan Islam dan siapa yang meninggalkannya salahsatu di antaranya , berarti ia kafir terhadapnya dan halal darahnya : mengakui bahwa tidak ada Tuhan malainkan Allah , Solat pardu dan puasa Ramadan …
Hadis ini di kutib di SINI
Atau lihat fiqih sunnah jilid 3 muka surat 169 nombUr hadist 161
Ada pun orang Islam yang hanya percaya Quran semata-mata mengharamkan darah manusia berdasarkan ayat di bawah ini :
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ 2:84. Dan apabila Kami mengambil perjanjian kamu, bahawa jangan kamu menumpahkan darah kamu sendiri, dan jangan juga mengusir diri-diri kamu sendiri daripada tempat-tempat tinggal kamu, kemudian kamu mempersetujuinya, dan kamu sendiri mempersaksikan.
Matius
5:21 | Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. |
5:22 | Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. |
22:37 | Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. |
22:38 | Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. |
22:39 | Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. |
22:40 | Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." |
Quran yang di sampaikan oleh Nabi Muhammad :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
3:19 Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam (yang artinya damai , sejahtera dan sebagainya ) .
Jadi agama islam ini adalah agama damai sebagaimana agama yang di bawa oleh Nabi sebelumnnya cuntuhnya dalam kitab Nabi Isa , Nabi Isa berkata : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri , Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi Jadi kesemua para Nabi itu mengajar manusia kasih sesama manusia seperti kasih diri sendir , bukan mengajar manusia bermusuh-musuhan , bermaki hamun sesama sendiri , walau berbeza agama dan bangsanya:
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
109:6 Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku
فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
42:15 Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَنْ يَضِلُّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
6:117 Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.
*******
Kembali kehalaman Utama
0 ulasan:
Posting Komentar