Bezanya orang Kafir Musyrik menghadap ke patung berhala Orang Islam bangunan Kabah
Dan Kafir Musyrik menjadikan dalam agama mareka berpuak-puak dan tiap-tiap puaknya itu berbangga dengan apa yang ada upucara Ibadat Menyembah dalam agama mareka masing-masing :
Dan menyerupai agama Yahudi dan Nasrani :
Samalah juga orang-orang Sunni berkata :"orang-orang Syiah tidak ada sesutau agama yang benar"
Bagitulah juga orang-orang Wahabi berkata :"orang-orang Ahlis-sunnah tidak ada sesutau agama yang benar"
Maka Allah akan menghakimkan antara mereka pada Hari Kiamat mengenai apa yang mereka memperselisihkan.
Sebenarnya Tuhan sajalah yang tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Tetapi mareka juga tahu siapa yang benar dan siapa yang salah sama dengan Tuhan yang tahu segala-galanya,
Maka dengan sebab itulah mareka itu di katakan Musyrik yaitu orang-orang yang menyengutukan Allah. ya'ni orang-orang yang menyamakan diri mareka dengan Allah, jadi Allah tahu mareka pun tahu, itulah dikatakan Musyrik.
Untuk menyelamatkan diri kita supaya kita tidak termasuk dalam agama kaum Musyrik yaitu agama penyembah berhala, janganlah kita menyalahkan orang-orang beribadat yang berbeza dengan kita dan kalau ada yang menyalahi cara-cara Ibadat kita itu hadaklah kita berkata sebagaimana Quran ajar kepada kita :
Untuk menyelamatkan diri kita supaya kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang Kafir itu. Maka handaklah kita percaya adanya Allah atau Tuhan dan handaklah kita percaya adanya hari akhirat dan berserta berbuat kerja-kerja kebaikan dan menjauhi segala perbuatan kejahatan :
kalau kita katakan bahwa orang Yahudi, orang Nasrani dan orang Sabiin itu telah memlok agama Islam Sunni atau Syiah atau lainnya, maka tidak ada 2 ayat di atas itu, dan tidak ada satu ayat pun dalam Quran yang mengatakan bahwa orang-orang dapat masuk Surga di akhirat itu adalah orang-orang yang memelok agama Islam Sunni atau Syiah atau lainnya.
Berbuat baik
Ayat di atas memang jelas bahwa kepada Tuhanlah manusia di kembalikan untuk membuat keputusan tentang nasik sesaorang manusia itu ahlis surga atau ahli neraka di akhirat nanti,
kalau manusia yang di gelarkan Ulama-ulama itu sudah dapat membuat keputusan di dunia ini tentang nasib sesaorang manusia itu siapa ahli surga atau ahli nareka di akhirat nanti, ini berarti Tuhan kembali kepada manusia yang di gerlarkan Ulama-ulama itu untuk menentukan siapa ahli surga dan siapa ahli naraka di akhirat nanti. ini tak dapat di terima oleh akal yang sihat...