13 Jan 2013

Nabi Muhammad tidak tahu perkara yang ghaib

Kedudukan Iman orang Islam

Brekata Ustaz Azhar Idrus dalam ceramahnya :
 Mau penjelasan itu mengimani titian sirat adakah semua diatas perlu diimani secara cara zahir ?
perkara tentan sirat ni cerita tentang hari kemudian, hari kemudian ni termasuk masuk dalam rukun Iman, depat dari surah Baqarah :
{2:3}.. يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ..
orang beriman sifat dia percaya dengan perkara yang ghaib .
perkara ghaib, akan datang, cuntuhnya ghaib, benda yang berlaku selepas kita balik nanti, sekarang ni belum lagi sembahyang Isya' dok balik rumah, apa yang berlaku dalam rumah kita, bila kita balik nanti, itu ghaib namanya, perkara akan datang, kita boleh tahu kedok dengan pasti ? dok,

Maka ghaib yang lebih jauh tentang kematian alam barzah alam mahsyar, syurga dan neraka, ini masti ada Quran (Quran kitab Tuhan)atau Hadis (Hadis kitab Ulama )sebagai nas, kalu cakab-cakab tidak boleh dipakai, jadi cerita tetang sirat,
  1. Cerita yang wajib pada nas, maka nas tersebut dalam Hadis riwat Imam Bukhari, napok ? , 
  2. "yaitu dibentangkan akan jambatan pahari qiamat" 
  3. dalam riwayat Muslim "umat akan melalui diatas jambatan itu
  4. dalam Hadis lain pula : "bawahnya ada api neraka jahannam", 
  5. maka Ulama-ulama Ahlis sunnah waljamaah bersepakat mengatakan : "sirat itu  adalah jabatan yang zahir sungguh yang letak diatas dan dibawahnya ada api nareka karena di sebut, kamu akan lalu diatas jabatan itu, 
  6. Hadis lain pula : "ada penyakut-penyakut pada tepi jambatan, napok? , 
  7. dan Hadis yang lain pula: "Nabi berdoa ketika umat handak litas jambatan: "umatku-umatku selamatkanlah jangan jatuh" , 

Jadi kita balik kepada Hadis, yaitu jabatan itu sungguh ada pada zahirnya, kalau ada orang kata : "ini Hadis sindiran saja, maka tolak tepi, kemungkinan dia salah dalam pemahaman, paham ?
selesai masalah
Quran
Nabi Muhammad tidak tahu perkara yang Gaib
A050
6:50 Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa) perbendaharaan Allah ada di sisiku, dan aku pula tidak mengetahui perkara-perkara yang ghaib; aku juga tidak mengatakan kepada kamu bahawasanya aku ini malaikat, aku tidak ikut melainkan apa yang diwahyukan kepadaku (Quran) ". Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah sama orang yang buta dengan orang yang celik? Tidakkah kamu mahu berfikir?"

Tetapi Ulama-ulama ada menceritakan tentang perkara yang Gaib dengan cara dusta :
{53:35} أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَى
53:35 Apakah DIA mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)?
Ayat di atas, tidak di kecewalikan Bukhari yang tahu perkara-perkara yang Gaib itu 
{18:5} مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
18:5 Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Ayat di atas, tidak juga di kecewalikan Bukhari yang tidak berdusta . 
{6:116} وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
6:116 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Dan ayat di atas juga, tidak di kecewalikan Riwayat-riwayat Bukhahri, yang tidak berdusta...berarti Bukhari pun termasuk dalam Golongan dalam ayat di atas itu .
dan dalam ayat itu tidak dikecewalikan Ijmak ulama Islam tidak mendustakan terhadap Allah
Dan dalam Qruan mengatakan Celaka tiga kali dalam satu ayat terhadap orang-orang yang menulis kita agama dengan tangan mareka kamadian mareka berkata : "Ini dari Allah" yang wajib di percayai :
{2:79} فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
2:79 Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.
Ayat di atas ini juga, tidak di kecewalikan kitab Hadis Bukhari yang tidak termasuk golongan orang-orang yang menulis kitab dengan tangan marek yang di katakan celaka itu, berarti Bukhari pun termasuk dalam Golongan dalam ayat di atas itu .
{6:116} وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
6:116 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Dalam surah 6 ayat 116 , tidak mengkecewalikan Ijma' Ulama yang tidak mendustakan terhadap Allah .
*****
Siksa kubur termasuk percaya perkara yang ghaib yang ceritakan oleh Ulama-ulama Hadis, bukan yang diceriatakan dalam Quran
******
Kembali ke TOPIC

0 ulasan: