24 Mar 2013

Wahabi & Sunnah

Beza Wahabi denga Ahlissunnah adalah tentang I'tiqad 
  • Ahlissunnah bertauhid yaitu mengesakan Allah berarti kalau sesaorang itu percaya Tuhan itu ada satu berarti dia sudah beriman, dengan beralasannya :
A163
2:162 Dan Tuhan kamu ialah Tuhan yang Maha Esa; tiada Tuhan selain DIA, yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
A019
47:19 Maka ketahuilah bahawa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu (di dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat).

Dalam Quran tidak ada satu pun ayat Quran yang mengatakan Taud bahgi 3 .

******
  • Wahabi bertauhid 
  1. Tauhid Uluhiah = (1.Tuhan Ilah إٍلَه , Tuhan إله untuk di sembah)
  2. Tauhid Rabbubiah = (2.Tuhan رَبّ, Tuhan رَبّ yang menjadikan isi alam ini )
  3. Tauhid Assmauwasifat = (3.  Nama Tuhan 99 dan sifat Tuhan ada muka, mata, telinga, tangan, kaki, tapi tak sama dengan muka, mata, telinga, tangan, kaki manusia, dan manusia ada muka, mata, telinga, tangan, kaki, tapi tak sama denga muka, mata, telinga, tangan, kaki kambing, dan kambing ada muka, mata, telinga,  tangan, kaki, tapi tak sama dengan  muka, mata, telinga, tangan, kaki ular, bagitulah seterusnya  )
    Dimakianlah dengan secara ringkasnya tauhid bahgi 3 yaitu tauhid Uluhiah, Rububiah dan Asmauwasifat . untuk dapat lebih jelas lagi sila bacakan kitab-kitab tauhid Uluhiah, Rububiah dan Asmauwasifat oleh Ulama-ulama Wahabi . terima kasih .

    penjelasan seterusnya lihat vdo ini Oleh

    Tuan Guru Baba Li @ Hj Ghazali Ahmad, Ulama Pattani

    vdo asalnya klik di sini
    *****
    Orang kafir yang sebenarnya oleh Baba Li

    ******
    Beza Ibadat dengan Syirik
    Baba Li berkata : 
    "apakah dia Syirik, apakah dia Ibadat ? , 
    tiap-tiap perbuatan bila berbetuk Ibadat kita gi kerja kepada yang lain kepada Allah itu dia pagil Syiri di sisi mareka membagi Tauhid kepada tiga, 

    sujud kepada berhala Syirik kedok ? 
    kita jawab kata Syirik , 
    tapi kita nak tahu

    sebab apakah mareka boleh Syirik, mareka yang sujud kepada berhala ? , 
    sebab sujuk ke atau sebab yang lainnya?, 

    itu patut kita tahu, kalau kita tak tahu ni selama itulah kita tidak paham makna Syirik, selama itu kita dok keliru makna Ibadat, makna Syirik dia ada berike, kalau kita paham yang satu kita paham yang satu lagi,

    adakah karena kita hatar anggota tujuh tunduk kepada berhala itu Syirik ?, 
    atau pun karena yang lainnya ?, 

    cuba kita gambarkan "
    *****
    Kalau menurut kata-kata Baba Li diatas itu saya dah ada jawabpannya, jawapannya bagini :
    Soalannya :
    sebab apakah mareka boleh Syirik, mareka yang sujud kepada berhala ? , 

    jawabpannya :
    Belum tentu mareka itu Syirik

    sebab sujuk ke atau sebab yang lainnya?, 

    jawabpannya :
    Sebab yang lain, yaitu sebab mareka percaya berhala itu yang boleh memberi menafaat dan mudharatkan kepada mareka, sebab itulah mareka sembah berhala, maka dengan sebab itulah dikatakan Syirik, karena mareka percaya bahwa berhala itu ada kuasa yang boleh memberi menafaat dan mudharatkan kepada mareka selain daripada Tuhan = Allah. 

    Dan bagitu juga , kalau kita percaya Kabah dimekah itu yang boleh memberi menafaat dan mudharatkan kepada kita, itu juga dikatakan Syirik , karena kita percaya bahwa Kabah di mekah itu ada kuasa yang boleh memberi menafaat dan mudharat  kepada kita selain daripada Allah.
    ******
    Tauhid 3 Uluhiah, Rabbubiah dan Asmauwasifat

    Maksud Tuhan duduk diatas arasy

    *******

    23 Mar 2013

    Benar & Bohong

    Nabi Muhammad tidak tahu perkara yang Gaib
    A050
    6:50 Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa) perbendaharaan Allah ada di sisiku, dan aku pula tidak mengetahui perkara-perkara yang ghaib; aku juga tidak mengatakan kepada kamu bahawasanya aku ini malaikat, aku tidak ikut melainkan apa yang diwahyukan kepadaku (Quran) ". Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah sama orang yang buta dengan orang yang celik? Tidakkah kamu mahu berfikir?"
    *****

    Perbezaan orang cakap benar dengan cakap bohong ...
    • Orang cakap benar ada buktinya dan tidak marah bila ada orang tidak percaya akan apa-apa yang  ia cakapnya itu .
    • Orang cakap bohong tidak ada buktinya dan marah bila ada orang yang tidak percaya akan apa-apa yang ia cakapnya itu, karena ia cakap bohong dan tidak ada bukti .
    Cuntuhnya :
    • Si A berkata : "dunia hari ini, sudah lama manusia menjejak kaki kebulan"
    • Si B berkata : "bohong, karena Tuhan menjadikan bulan itu di langit keampat, dan langit-langitnya itu Tuhan menjadikan setiap lapisan langit-langitnya itu daripada amas, perak, tembaga, besi, dan tebal langit-langit itu lama ratus tahun perjalanan penugang kuda yang kecang sejak di permulaannya sehingga sampai akhirnya, macamana manusia boleh naik kebulan itu ?, ini tidak lain malainkan kamu adalah bercakap bohong saja" 
    • Si A itu diam saja, karena dia ada buktinya , yaitu setiap  hari orang yang suka menutun TV mareka boleh melehat apa yang berlaku di seluruh dunia, di sebabkan manusia sudah berjaya menjejak kaki kebulan, lalu mareka boleh meletakan setelite di angkasa raya tanpa batas dan mareka boleh lihat Planets bumi dengan jelas. 
      Tetapi kalau si A, bantah si B itu tentuk ia marah dan menghukum kafir , karena si A tidak percaya akan apa yang ia cakapnya itu, walau pun si B cakapnya itu kononnya adalah dari Tuhan yang menjadikan isi alam ini . pahal dia bohong , karena dalam Qura tidak pernah mengatakan bahwa langit itu seperti apa yang katakan oleh si B itu, karena Quran menjelaskan bahwa langit itu adalah asap :A011
      41:11 Kemudian Ia menunju kepada langit pada hal itu asap; lalu Ia berfirman kepadanya dan kepada bumi: "handaklah kamu berdua datang dengan suka atau dengan tidak suka!" Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka"

      Menurut tafsir Al-Furqan oleh A.Hasan bunyinya bagini :
      "langitmenurut bahasa Arab, tiap-tiap yang diatas kita, di namakan langit, bulan , matahari dan lain-lain binatang hudup dan binatang mati, buleh dinamakan langit.
      "asap" di sebelah atas bumi ini ada asap. asap ini bisa jadi hambusan atau samburan matahari, dan bisa jadi lain dari itu .
      "handaklah kamu berdua datang dengan suka atau dengan tidak suka" Tuhan berkata kepada asap dan bumi itu,"handaklah kamu datang" turutlah perintah-Ku .
      "Kami datang dengan suka" jawapan ini menujukan bahwa tiap-tiap sesuatu adalah dalam genggaman Allah dalam segala halnya.

      A012
      41:12 Lalu Ia menjadikannya tujuh langit, dalam dua hari; dan Ia wahyukan kepada tiap-tiap langit itu urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat ini dengan pelita-pelita dan karena handak menjaganya, yang dimakian itu ketentuan Tuhan yang gagah yang mengetahui.

      Menurut tafsir Al-Furqan oleh A.Hasan bunyinya bagini :
       Lalu Ia menjadikannya tujuh langit asap yang tersebut tadi ia jadikan tujuh langit.
      kalau asap itu dari matahari kita, maka yang dijadikan itu ialah bumi-bumi yang mengelilingi matahari, dan bisa jadi tujuh alam yang masing-masing alam mempunyai matahari, bumi-bumi,dan bulan-bulan seperti kita.
      menurut ahli palak, bahwa kita berada di satu alam, yang dinamakan satu alam itu ialah satu matahari, bibarapa bumi dan bibarapa bulan. dalam kosongan yang amat besar ini, pada perhitungan mareka , ada banyak alam.
      dalam dua hari dua hari itu bisa jadi seperti hari kita, atau dua masa .
      Ia wahyukan kepada tiap-tiap langit itu urusannya ya'ni tiap-tiap bintang, Tuhan kirimkan perintah atau peraturan yang perlu buat masing-masing.
      Planets
      Satellite
      Datok Harundin berkata : "sesiapa yang berbohong Nabi tidak kata, dia kata Nabi kata, berbohong tentang Hadis Nabi saja, orang itu menempah tempat di dalam neraka" :  

      Jadi memang berbahya sekali kalau kita sampaikan Hadis Nabi kepada orang awam, padahal Nabi tidak  kata , kita kata Nabi kata , berarti kita telah bersedia tempat di dalam neraka .
      Berbeza kalau kita sampaikan ayat-ayat Quran kepada orang awam, karena itulah tujuan Quran diturunkan untuk Nabi sampaikan kepada umat manusia , dan bagitulah juga kita yang ada Quran, boleh lah kita sampaikan ayat-ayat Quran itu kepada orang awam , karena Quran memang jelas ada dalam Quran dirumah masing-masing orang, dan kita tidak boleh berbohong lagi tentang ayat-ayat Quran itu, cuntuhnya ayat di bawah ini :

      A050
      6:50 Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa) perbendaharaan (penjaga harta) Allah ada di sisiku, dan aku pula tidak mengetahui perkara-perkara yang Ghaib; aku juga tidak mengatakan kepada kamu bahawasanya aku ini malaikat, aku tidak ikut melainkan apa yang diwahyukan kepadaku(Quran)". Bertanyalah (kepada mereka): "Adakah sama orang yang buta dengan orang yang celik? Tidakkah kamu mahu berfikir?"

      Ayat ini dengan jelas bahwa Nabi Muhammad itu tidak dapat tahu terhadap hal-hal yang gaib, kecewali Allah yang memberitahu:
      A026
      72:27 "Tuhanlah sahaja yang mengetahui segala yang ghaib, maka Ia tidak memberitahu perkara ghaib yang diketahuiNya itu kepada sesiapapun, -

      Dan beliau saw. hanya mengikuti kepada apa-apa yang telah diwahyukan kepadanya. Jadi amat salahlah kalau kita menepatkan Nabi Muhammad saw. dalam busisi serba tahu terhadap hal-hal yang gaib, termasuk hal-hal yang akan terjadi dimasa akan datang, yang jauh sesudah beliau saw.karena memang banyak hadis-hadis yang menceritakan tentang kejadian-kejadian yang akan datang yang konon diramalkan oleh beliau saw. padahal yang sebenarnya Nabi Muhammad tidak pernah meramalkannya atau dengan kata lain ramalan-ramalan tersebut hanya dibuat-buat oleh orang-orang tertentu yang datang kamadian yang lantas dikatakan beliau saw. yang meramalkannya.(hadis-hadis yang model bagini disebut hadis maudhuu'/hadis yang dibuat-buat) . 

      *******
    kembali ke TOPIC

    mengajar agama

    Taat kepada Allah dan Taat kepada Rarul
    Terjemahan Quran
    Kalau menurut Quran Nabi Muhammad tidak pernah mengajar agama, hanya menyampaikan ayat-ayat Tuhan yang diturunkan kepadanya yaitu Quran .
    2:25. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang percaya dan membuat kerja-kerja kebaikan, bahawa bagi mereka taman-taman syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki dengan buah-buahan, rezeki di dalamnya, mereka berkata, "Inilah yang kami diberi rezeki dari dahulu"; bahawa mereka diberi yang serupa (mutasyabihat) dengannya, dan di dalamnya, bagi mereka teman-teman hidup yang dibersihkan, dan di dalamnya mereka tinggal selama-lamanya.

    5:67. Wahai rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada kamu daripada Pemelihara kamu kerana, jika kamu tidak buat, tidaklah kamu menyampaikan Mesej-Nya. Allah melindungi kamu daripada manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum tidak percaya.

    5:68. Katakanlah, "Wahai ahli Kitab, kamu tiada di atas sesuatu, sehingga kamu melakukan Taurat dan Injil, dan apa yang diturunkan kepada kamu daripada Pemelihara kamu." Dan apa diturunkan kepada kamu daripada Pemelihara kamu akan menambah kepada kebanyakan daripada mereka dalam kelampauan batas, dan ketidakpercayaan; maka jangan berdukacita terhadap kaum tidak percaya.

    5:69. Sesungguhnya orang-orang yang percaya, dan orang-orang Yahudi, dan Sabiin, dan orang-orang Kristian, sesiapa yang percaya kepada Allah, dan Hari Akhir, dan membuat kerja-kerja kebaikan, maka tiadalah ketakutan pada mereka, dan tidaklah mereka bersedih.

    5:92. Dan taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada rasul, dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahawa atas rasul Kami hanya untuk menyampaikan yang jelas.

    5:67. Wahai rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada kamu daripada Pemelihara kamu kerana, jika kamu tidak buat, tidaklah kamu menyampaikan Mesej-Nya. Allah melindungi kamu daripada manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum tidak percaya.

    3:31. Katakanlah, "Jika kamu mencintai Allah, ikutlah aku, dan Allah akan mencintai kamu, dan mengampuni kamu atas kesalahan-kesalahan kamu; Allah Pengampun, Pengasih."

    3:32. Katakanlah, "Taatlah kepada Allah, dan rasul." Tetapi jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang tidak percaya.

    Keterangan No. 170 dalam Tafsir Al-Quranul karim , yassarnal-Quran oleh Ahmad Hariadi Lukman Saad. Bunyinya bagini :
    Dalam surah 3 ayat 32 ini, kita disuruh mematuhi Allah dan mematuhi Rasul-Nya, maksudnya adalah "mematuhi terhadap ketetapan-ketetapan Allah yang ada dalam Quran, dan mematuhi terhadapa ketetapan-ketetapan jijak-jijak Rasulullah saw. didalam mengamalkan risalah Quran"
    Kalau mengenai ketetapan-ketetapan yang ada dalam Quran itu sudah jelas ayat-ayatnya berasal dari Allah.Tetapi walau pun bagitu , maksud ayat-ayat tersebut masih bisa disalah pahami oleh masing-masing orang karena latar belakang ini dan itu.
    Dan untuk mengatasi hal tersebut dalam rangka mencari pahaman yang benar, masing-masing dari kaum Muslimin harus berlapan dada dan berkewajiban untuk menyampaikan argumen-argumennya secara santun lagi Qurani yang dapat mendukung terhadap pahaman masing-masing yang dianggap dan diyakinnya sebagai "pahaman yang benar"
    Sedangkan mengenai jejak-jejak Rasulullah saw. apakah dia berbentuk ucapannya, perbuatannya, atau pun ketetapannya, maka hal itu akan lebih sulit lagi untuk mendeteksinya, apakah benar hal yang dibilangkan berasal dari Rasulullah saw. itu benar-benar ucapanya ? benar-benar perbuatannya ? dan benar-benar ketetapannya ?
    Karena ketiga hal tersebut kebanyakanya tidak atau tidak dicatat dizaman Rasulullah saw. aatu dengan kata lain tiga hal tersebut , ditulis dan dicatat sekitar 2 abat . bahkan yang 3 abat, bahkan lagi ada yang lebih dari 3 abat setelah Rasulluh saw wafat.
    Hal itu berdasarkan laporan dari si A dapat dari si B, dan si B dapat dari si C , dan si C dapat dari si D, dan si D dapat dari si E, dan si E dapat dari sahabat, kamadian dari Rasulullah saw. yang kamdian lagi dikatakan, Rasulullah saw. mengatakan ini dan itu, buat ini dan itu, dan menetapkan ini dan itu.
    Jadi ketiga hal tersebut yang konon dikatakan sebagai Hadis atau sunnah Rasul itu didapat lalui laporan dari saroang kesaorang dalam masa sekitar 5 generasi.
    Oleh karena itu amat sulitlah untuk dapat mendeteksi bahwa ketiga hal tersebut benar-benar dari Rasulullah saw.
    Tapi walau pun bagitu, ada cara yang sangat mudah untuk dapat medeteksinya, ya'ni dengan memakai alat Quran yang didalam surah Yasin ayat 2 .di katakan Al-Quran itu sebagai "suatu yang dapat memutuskan/menghakimi"
    A002
    36:2 Demi Al-Quran yang mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang tetap kukuh,

    Ya'ni memutuskan apa saya yang benar, termasuk memutuskan "apakah benar yang dikatakan hadis ini dan hadis itu, adalah benar-benar ucapan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah saw. ? " 
    Kalau memang hal itu benar-benar berasal dari Rasulullah saw. maka kita pun wajib mengikutinya, karena pada waktu itu berarti kita mengikuti Quran.
    Karena bagimana pun ucapan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah saw. itu adalah merupakan manifestasi dari pengamalan Quran itu sendiri. sehingga karenanya telah disebutkan bahwa "Akhlak-akhlak/jejak-jejak Rasulullah saw. itu adalah Quran"
    Jadi kalau ada sesuatu yang konon dikatakan sebagai hadis atau sunnah Rasul, Tapi isa jiwanya bertentangan dengan isi dan jiwa Quran, maka hal tersebut jelas bukan hadis atau sunah Rasul atau dengan kata lain hadis dan sunah Rasul yang sengaja dibuat hasis palsu; sehingga umat bijaksanalah para ilmu hadis yang mengatakan "syarat pokok hadis sohih itu ada isi dan jiwanya tidak bertentangan dengan Quran"
    Olah karena itu, dari kaum Muslimin handaklah sangat berhati-hati terhadap hadis-hadis yang ada dalam berbagai-bagai kitab hadis, hadaklah kita menggunakan Quran sebagai alat untuk mendapat menyeliksi, mana hadis-hadis yang benar-benar dari Rasulullah saw. dan mana-mana yang bukan. untuk mengtahui hal itu, janganlah kita hanya menggunakan alat-atat yang dibuat oleh manusia yang berpengetahuannya yang sangat relatif dan tidak mengetahui yang gaib itu, ya'ni dengan jalan menggunakan alat yang dengan alat mana konon dapat mengetahui bahwa, si A, si B, si C, dan seterusnya yang meriwayatkan hadis-hadis itu adalah orang-orang yang percaya, orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang kuat hafalannya, dan lain-lainnya . sehingga diyakini sebagai "hadis Saheh"
    Pada hal untuk mengetahui orang yang tersebut yang hidupnya jauh ratusan(100) tahun bahkan seribu(1,000) tahun sebelum kita, apakah orang itu bertakwa atau tidak ? terpercaya atau tidak ? 
    Semuanya itu bukan urusan dan tanggung jawab kita. karena masalah itu adalah masalah hati sesaorang dan hanya Allah yang dapat mengetahuinya.
    Mengadakan Hadis Nabi
    *********
    Kalau ada Nabi mengajar agama tentu ada kitabnya sebagaimana kitab-kitab Mazhat yang 4 .Tetapi kitab Nabi Muhammad tidak ada selain Quran itu saja .
    *********
    Taat kepada Allah dan Taat kepada Rasul 
    Seringkali kita mendengar orang-orang yang mengaku Islam berkata, “simpan janggut itu sunat, dapat pahala”. Malah meniru semua perbuatan nabi Muhammad, apa saja sehingga cara buang air besar pun sunat, dapat pahala. Konsep sunat ialah, buat dapat pahala, tak buat tak apa, kata setengah Mazhab. Setengah Ahli sufi pula mengatakan sunat bagi mazhab Shafei itu wajib bagi mereka, kena buat. Hakikatnya ialah, pahala hak Allah, hak Allah sahaja. Ianya bukan hak manusia untuk tentukan yang mana dapat pahala, yang mana tidak, kecuali apa yang jelas dalam Quran.
    Persoalannya, apakah perkara-perkara yang termasuk dalam konsep taat kepada Allah dan taat kepada rasul. Adakah ianya termasuk juga perbuatan seumpama makan dengan menggunakan tiga jari, tidur sambil mengiring, berus gigi pakai kayu sugi dari Saudi dan sebagainya?
    Ayat-ayat Allah yang berikut menyuruh kita taat kepada Allah dan rasulnya.
    Katakanlah, "Taatlah kepada Allah, dan rasul." Tetapi jika mereka berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang tidak percaya (3:32)
    Dan taatlah kepada Allah dan rasul supaya kamu dikasihani. (3:132)
    Wahai orang-orang yang percaya, taatlah kepada Allah, dan taatlah kepada rasul, ……   (4:59)

    Wahai orang-orang yang percaya, taatlah kepada Allah dan rasul-Nya, dan janganlah berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar. (8:20)
    Terdapat banyak lagi ayat-ayat yang berkaitan dengan subjek taat kepada Allah dan taat kepada rasul.
    Perhatikan di sini, dalam semua ayat-ayat yang berkaitan dengan ‘taat’ , Allah pilih untuk menggunakan perkataan ‘rasul’ tidak ‘Muhammad’.
    Allah, pencipta dan pemelihara Quran, beritahu kita bahawa kesemua dalam cakrawala adalah dalam penguasaanNya, termasuk Quran. Surah-surah, ayat-ayat, perkataan, nombor, susunan, pemilihan sifat-sifat kata, nama-nama, kisah-kisah, panjang pendeknya ayat dan surah..… kesemuanya adalah dibuat dan dipilih oleh Allah, dengan sengaja dan dengan tujuan khusus.
    …... Kami tidak alpakan sesuatu di dalam al-Kitab; ….. (6:38)
    Pembaca, pemerhati dan yang percaya kepada Quran sudah tentu memahami, dengan izin Allah bahawa Allah yang ajar kita Quran, dan bukannya hadith-hadith susunan manusia.
    Yang Pemurah, ajar al-Qur'an. (55:1-2)
    Maka, dalam percubaan untuk memahami sesuatu subjek dalam Quran, kita perlulah rujuk kepada Quran itu sendiri. Oleh kerana Allah mengatakan Dia yang ajar Quran, dan dia tidak berkomunikasi terus dengan kita, maka Quran sajalah yang kita boleh buat bahan rujukan untuk memahami Quran.
    Kita perhatikan bahawa Allah secara konsisten sebut dalam ayat-ayatNya “taat kepada Allah….” dan diikuti dengan perkataan “rasul” dan tidak “Muhammad”.
    Dalam Quran Allah menyebut nama ‘Muhammad’ hanya pada empat ayat (3:144, 33:40, 47:2 dan 48:29), dan tiada satu pun berkaitan secara langsung dengan subjek taat. Lebih dari 25 kali Allah menyuruh kita taat kepada rasul, tidak sekali pun Allah menyebut “taat kepada Muhammad”
    Adakah ini secara kebetulan sahaja? Atu adakah ianya suruhan yang disengajakan?
    Hanya “orang-orang yang percaya” percaya bahawa semua dalam dunia Allah ini adalah disengajakan dengan keinginan Allah. Tiada suatu pun dengan secara kebetulah saja. Ayat-ayat yang digunakan pun adalah secara sengaja dengan tujuan, tidak secara kebetulan.
    Katakanlah, "Sekiranya laut adalah dakwat untuk Kata-Kata Pemeliharaku, tentulah laut itu habis sebelum Kata-Kata Pemeliharaku habis, walaupun Kami datangkan pengisian semula yang serupa dengan itu." (18:109)
    Sekarang, cuba kita fahami apa Allah mengajari kita berkenaan nabi Muhammad.
    Katakanlah, "Aku hanyalah seorang manusia yang serupa dengan kamu; diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu…..(18:110)
    Allah yang Maha Mengetahui, tahu bahawa nabi Muhammad, sebagai manusia menjalani kehidupan hariannya sebagaimana manusia lain. Dia makan dan minum, tidur, berkeinginan, bernafsu, berkeluarga, buat kesilapan, berperasaan takut, rungsing, sakit, dsbnya. Muhammad adalah rasul hanya kerana mesej yang diberikan melaluinya, yaitu Quran. Begitu juga rasul-rasul lain yang diberikan kitab-kitab. Muhammad tanpa Quran adalah seorang manusia biasa macam kita semua.
    Wahai rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepada kamu daripada Pemelihara kamu kerana, jika kamu tidak buat, tidaklah kamu sampaikan Mesej-Nya. Allah lindung kamu daripada manusia. Sesungguhnya Allah tidak beri petunjuk kepada kaum yang tidak percaya. (5:67)
    Allah, bila menggunakan perkataan ‘rasul’ mahukan subjek taat jadi jelas, yaitu supaya manusia mentaati seseorang yang mempunyai mesejNya, bukan mentaati peribadi atau mentaati Muhammad atas perkara-perkara lain.
    Taati rasul adalah bergantung kepada adanya mesej, yaitu Quran. Taati rasul oleh sebab mesej yang dia diberi, yaitu Quran. Taati rasul bermaksud ikuti mesej yang diberi kepadanya, yaitu Quran.
    Menyimpan janggut, pakai jubah singkat atas buku lali, jilat jari selepas makan, memakai serban dan sebagainya tidak termasuk dalam konsep taati rasul, kerana semua itu tidak dijelaskan dalam Quran.
    Nabi Muhammad tanpa Quran adalah manusia biasa. Walau pun dalam status rasul, dia masih mempunyai perwatakan, perangai dan nafsu manusia biasa. Sebagai contoh, Allah mencerikan dalam Quran yang dia bermasam muka dengan seorang buta (80:1-11) sehingga Allah menegurnya, ada ketika dia takutkan manusia sedangkan dia sepatutnya takut kepada Allah (33:37) dan dia pernah mengharamkan apa yang tidak sepatutnya (66:1).
    Itulah sebab tiada tiada satu pun suruhan atau arahan supaya kita mentaati Muhammad. Kalaulah kita ambil konsep “taat kepada rasul” sebagai taati Muhammad sebagai manusia, sudah tentu kita juga mesti bermasam muka kepada yang buta dan miskin. Kita mesti lakukan lain-lain kesalahan yang dilakukan oleh Muhammad sebagai manusia biasa. Sudah tentu tidak begitu. Kita disuruh mentaati rasul sebab mesej yang dibawanya, Quran mewajibkan kita mentaati rasul. Mentaati mesej ialah mentaati rasul.
    Satu contoh perbezaan di antara mentaati rasul (oleh sebab dia membawa Quran) dan mentaati manusia ialah dua ayat berikut :
    Wahai isteri-isteri Nabi, sesiapa antara kamu yang lakukan kesumbangan yang nyata, baginya azab akan digandakan dengan dua kali ganda; itu, bagi Allah, mudah. (33:30)
    Tetapi sesiapa antara kamu yang patuh kepada Allah, dan rasul-Nya, dan buat kerja-kerja yang baik, Kami akan beri upahnya dua kali; Kami sediakan untuknya rezeki yang mulia. (33:31)
    Perhatikan di sini, arahan kepada isteri-isteri nabi ialah supaya patuh kepada allah dan rasul, bukannya kepada suami atau pun Muhammad. Sekiranya Allah menyuruh mereka patuh kepada suami (perkataan suami digunakan), sudah tentu ianya jadi satu arahan mutlak supaya isteri-isteri patuh kepada suami, tanpa syarat atau kelonggaran. Kita mesti ingat Allah tidak kekeringan atau kesuntukan perkataan (18:109). Disebaliknya Allah mahukan mereka, isteri-isteri nabi patuh kepada rasul dengan mesej yang ada padanya.
    Sebagai manusia, Muhammad telah diberi penghormatan besar apabila dipilih untuk menjadi rasul Allah yang terakhir untuk menyampaikan mesej yang terakhir, yaitu Quran. Budi pekertinya dijelaskan sebagai berikut,
    Sesungguhnya kamu adalah di atas budi pekerti yang besar. (68:4)
    Pun begitu, kita mesti ingat supaya tidak bezakan Muhammad sebagai rasul dengan rasul-rasul Alah yang lain (2:285).  Yang perlu kita memahami dan bezakan ialah di antara :
    mentaatinya dengan tunduk patuh kepada mesej (Quran)
    dengan
    mentaatinya dengan meniru apa yang dia buat sebagai manusia biasa.
    Yang sedihnya, ramai orang yang menganggap Islam itu akan lebih sempurna dengan beri penekanan silap dan lebih kepada meniru cara hidup harian nabi Muhammad dan ulamak-ulamak pada masa lampau. Pakai jubah, pakai serban, berus gigi pakai kayu sugi, makan sambil berlutut dan bermacam-macam lagi, tapi unta tak nak naik, nak naik Honda Accord. Itu semua adalah hak individu. Tetapi untuk mengatakan pakai jubah dan simpan janggut dapat pahala adalah memandai-mandai lebih dari Allah. Allah ada sebut janggut dalam Quran, tapi pasal Musa memegang janggut Harun, tidak pasal galakan atau pahala menyimpan janggut.
    Tidak boleh dinafikan, kita mesti mentaati rasul. Bagi mereka yang menerima Quran, mereka menerima arahan daripada Allah untuk “mentaati rasul” dengan ikuti mesejnya, Quran. Hanya Quran. Bila nabi Muhammad meninggal dunia, dia tinggalkan kepada kita hanya satu kitab yaitu Quran.
    Bila Allah beritahu nabi Muhammad dalam Quran, Pada hari ini, Aku sempurnakan agama kamu untuk kamu, dan Aku cukupkan rahmat-Ku ke atas kamu, dan Aku berpuas hati Islam sebagai agama untuk kamu. …. (5:3) Muhammad ada hanya ada satu kitab yaitu Quran. Dia beri kita satu definasi islam, yaitu yang ada hanya dalam Quran, bukannya campuran-campuran palsu hasil dari ciptaan-ciptaan manusia sebgaimana yang banyak terdapat sekarang ini.
    Dalam menyuruh manusia mentaati Allah dan rasul, Allah tahu bahawa manusia akan mengabaikan Quran dan sebaliknya beri tumpuan lebih kepada tulisan-tulisan ciptaan manusia.
    Rasul berkata, "Wahai Pemeliharaku, sesungguhnya kaumku ambil al-Qur'an ini sebagai suatu yang tidak dipedulikan." (25:30)
    16 Mei 2005
    *****
    Bersambong BERIMAN KAFIR SYIRIK

    Kamu orang apa ?


    • - bertanya , Kamu orang apa, kekuil pun dok, kemasjid pun dok ?
    • B - jawab, kalu aku kekuil, kamu kata aku kafir,.... kalu aku kemasjid, kalu aku sembahyang tak serupa dengan kamu, kamu kata, aku sesat,..........apa, sebenarnya kamu nak ?
    Matius (Injil) :
    18:15. "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 

    18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. 
    18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 

    Lukas :
    6:37. "Janganlah kamu menghakimi orang sepaya kamu tidak akan dihakimi oleh Tuhan , Dan janganlah kamu menghukum, orang sepaya kamu tidak dihukum oleh Tuhan. ampunilah orang dan kamu akan diampuni Tuhan

    6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? 

    6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." 
    Quran
    Si penceramah berkata :
    Sedangkan orang kafir salim bantu membantu kearah suasan mareka harian, yang buruk diketepikan yang baik dilaksanakan ...(Q.8:73)
    A073
    8:73 Dan orang-orang yang kafir, setengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi setengahnya yang lain. Jika kamu (wahai umat Islam) tidak menjalankan (dasar bantu-membantu sesama sendiri yang diperintahkan oleh Allah) itu, nescaya akan berlakulah fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerosakan yang besar.
    A013
    49:13 Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu yang kamu kerjakan).

    keterangan No. 1100. dalam Tafsir Al-Quranulkarim Yassarnal-Quran oleh AHMAD HARIADI LUKMAN SAAD .bunyinya bagini :
    Dalam surah 66 ayat 13 ini, yang dipanggi oleh Allah adalah seluruh umat manusia, bukan umat tertentu. Manusia yang terdiri sebagai suku dan bangsa itu diperintahkan oleh Allah agar satu sama lain saling kenal mengenal, baik budayanya, ajaran-ajaran agamanya, tingkat peradabannya, dan lain-lain. sehingga apabila hal-hal itu sudah dikenali oleh masing-masing, maka handaklah satu sama lain salim menyampaikan apa-apa yang dianggab bermanfaat atau diyakini benar oleh masing-masingnya itu dengan cara-cara yang singpatik lagi bijaksana. Sehingga perantaraannya, apa-apa yang ada pada masing-masingnya itu akan saling terkoreksi, dan kamadian akan saling menuju kepada kebenaran yang lebih hakiki dimata Allah. dan dari semuanya itu, akan menghsilkan peningkatan keinsafan/ketakwaan, kepada Allah .

    A048
    5:48 Dan Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan benarnya Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya. Maka jalankanlah hukum di antara mereka (Ahli Kitab) itu dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah (kepadamu), dan janganlah engkau mengikut kehendak hawa nafsu mereka (dengan menyeleweng) dari apa yang telah datang kepadamu dari kebenaran. Bagi tiap-tiap umat yang ada di antara kamu, Kami jadikan (tetapkan) suatu Syariat dan jalan agama (yang wajib diikuti oleh masing-masing). Dan kalau Allah menghendaki nescaya Ia menjadikan kamu satu umat (yang bersatu dalam agama yang satu), tetapi Ia hendak menguji kamu (dalam menjalankan) apa yang telah disampaikan kepada kamu. Oleh itu berlumba-lumbalah kamu membuat kebaikan . Kepada Allah jualah tempat kembali kamu semuanya, maka Ia akan memberitahu kamu apa yang kamu berselisihan padanya.

    keterangan No. 275. dalam Tafsir Al-Quranulkarim Yassarnal-Quran oleh AHMAD HARIADI LUKMAN SAAD .bunyinya bagini :
    Kalimah yang ada dalam surah 5 ayat 48 ini, kalau diterjemahkan dengan bebas, maka artinya : "Babi siapa umat dari antara kamu, kami telah jadikan syariat dan penujuk jalan. Dan seandainya Allah kahandaki, nascaya Dia akan menjadikan kamu umat yang satu, tetapi (hal itu tidak dilakukan) agar Allah menguji kamu di dalam apa-apa yang Allah berikan kepadamu (Quran), maka dari itu handaklah kamu berlomba-lomba melakukan kebaikan..."
    Dari ayat ini jelaslah bahwa setiap umat itu pasti mempunyai syariat dan pentunjuk jalan yang berasal dari Allah, baik umat Yahudi, umat Nasrani, umat Shabiin, atau pun umat Islam, dan lain-lain. 
    Yang dengan perantaraan masing-masing syariat dan penujuk jalan itu, tujuannya adalah :"agar manusia mengetahui jalan yang benar menurut Allah dalam menjalani kehidupannya di dunia ini, dan akhirnya dapat melakukan berbagai kebaikan sesuai dengan bidang perusis masing-masing .
    oleh karena itu, di dalam kehidupan berbangsa dan bernagara yang mesyarakatnya terdiri penganut berbagai agama, maka "hendaklah masing-masing berlomba-lomba untuk dapat melakukan kebaikan/amal saleh yang sebanyak-banyaknya, sesuai denga keyakinanya masing-masing yang bersumbar dari syariat dan ketetapan-ketetapan Allah yang masih asli yang ada dalam kitab mareka masing-masing. 
    Dan tentang hal ini lebih jelas dalam lihat surah dan ayat-ayat di bawah ini :
    A062
    2:62 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta mengerjakan kebaikan, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
    sentiasa mengetahui akan keadaan orang-orang yang bertaqwa.
    A081
    2:81 (Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar), sesungguhnya sesiapa yang berbuat kejahatan dan sentiasa berbuata kejahatannya, maka merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.

    Ayat diatas tidak menujukan orang-orang yang tidak sembahyang lima waktu, tidak berpuas, tidak berzakat dan tidak mengerjakan Haji dimekah itu termasuk orang-orang berbuat Jahat yang kekal dalam neraka .
    A082
    2:82 Dan orang-orang yang beriman serta berbuat baik, merekalah ahli syurga, mereka kekal di dalamnya.

    Ayat diatas tidak menujukan orang-orang yang sembahyang lima waktu, berpuas sebulan ramadan, berzakat dan mengerjakan Haji dimekah itu termasuk orang-orang berbuat baik yang kekal dalam syurga . 
    A124
    4:124 Dan sesiapa yang mengerjakan perbuatan baik, dari lelaki atau perempuan, sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk Syurga, dan mereka pula tidak akan dianiaya (atau dikurangkan balasannya) sedikitpun.
    A007
    99:7 Maka sesiapa berbuat kebaikan seberat zarah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)!
    A008
    99:8 Dan sesiapa berbuat kejahatan seberat zarah, nescaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)!
    A094
    21:94 Dengan yang demikian, sesiapa yang mengerjakan sesuatu amal kebaikan, sedang ia beriman, maka tidaklah disia-siakan amal usahanya; dan sesungguhnya Kami tetap menulisnya.
    A069
    5:69 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi, dan orang-orang Saabiein, dan orang-orang Nasrani sesiapa sahaja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta beramal soleh, maka tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
    A160
    6:160 Sesiapa yang membawa satu kebaikan (pada hari kiamat), maka baginya (balasan) sepuluh kali ganda (dari kebaikan) yang sama dengannya; dan sesiapa yang membawa satu kejahatan, maka ia tidak dibalas melainkan (kejahatan) yang sama dengannya; sedang mereka tidak dianiaya (sedikitpun).

    Orang-orang Buddha berkata :
    ใครทำดีได้ดี ใครทำชัวได้ชัว
    Sapo-sapo buat baik dapat baik , sapo-sapo buat jahat dapat jahat 

    Kenny orang Hindu, berkata : (sejarah kenny masuk Islam klik di SINI )

    SALAM dan hai sayang soalan kamu soalan yang sensitif ni nanti ada yang marah.

    bacalah quran 2;62 jangan dirisaukan sholat yang diertikan sebagai sembahyang itu.kalau sembahyang memang tidak ada semuanya dari agama lain.

    islam itu satu deen untuk kita ikuti 2,3,5,50...waktu dilakulkan tidak ada gunanya.

    esok hari tuhan ngak soal kamu berapa kali 'miss' sembahyang 'miss'puasa atau sebagainya tetapi apa amalan kamu.

    selagi kita tidak menyukutukan atau menduakan tuhan dan membuat amalan yang baik,we are on the right track itu janji tuhan kita.

    apa saja perbuatan kamu,rujuklah Q10.100 kalau otak kita yang kecil pun tidak boleh menerima perbuatan kita udah tentunya ia bukan dari tuhan semesta alam,seperti rukuk sujud secara fizikal tetapi tidak secara yang dimaksudkan tuhan.

    AMALAN harian kita perlu ruku dan sujud pada garis panduan allah atau deenNYA jangan diikut saja kata aku ini,baca dan selidik  jawapannya ada dan tentunya tuhan akan tunjukan pada orang yang mencari .
    SALAM....
    A084
    17:84 Katakanlah (wahai Muhammad): "Tiap-tiap seorang beramal(ibadat) menurut pembawaan jiwanya sendiri; maka Tuhan kamu lebih mengetahui siapakah (di antara kamu) yang lebih betul jalannya".
    A041
    10:41 Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu, maka katakanlah: "Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan".

    *****